Google
DaisypathAnniversary Years Ticker Lilypie 1st Birthday Ticker

Monday, September 15, 2008

Petunjuk Praktis Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif

Bayi hanya diberikan ASI saja, langsung atau tidak langsung (diperas). Secara keseluruhan, pemberian ASI Eksklusif mencakup hal-hal sbb:

  • Hanya ASI sampai umur 4 bulan
  • Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
  • Tidak memberikan makanan pralakteal seperti air gula atau air tajin kepada bayi baru lahir
  • Menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand)
  • Berikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama, yang bernilai gizi tinggi) kepada bayi Menyusui sesering mungkin, termasuk pemberian ASI pada malam hari
  • Cairan lain yang dibolehkan hanya vitamin/mineral dan obat dalam bentuk drops atau sirup (WHO/Unicef, 1989).

Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)

Disamping ASI, bayi diberikan makanan lain berupa makanan padat atau setengah cair, termasuk susu. Definisi MP-ASI adalah makanan yang diberikan disamping ASI kepada bayi mulai usia 4 bulan untuk mencapai kecukupan gizinya.

Cara mengatasi permasalahan menyusui

Puting susu datar dan terpendam

Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan bantuan pompa susu.

Puting lecet adan nyeri

Hal ini disebabkan oleh karena posisi menyusui atau cara menghisap yang salah, puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui), dan hisapan bayi sangat kuat.

Cara mengatasinya:

  • Mulai menyusui pada puting yang tidak sakit
  • Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat
  • Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan bawah
  • Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol

Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.

  • Letakkan jari kelingking di sudut bawah
  • Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui
  • Biarkan puting kering sebelum memakai BH
  • Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
  • Usahakan bayi menghisap sampai kebagian hitam disekitar puting (aerola).

Payudara bengkak

Sekitar hari ke 3-4 payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri.

Cara mengatasinya:

  • Susuilah bayi sesuai kebutuhan
  • Susuilah bayi tanpa dijadwal sesuai kebutuhan
  • Keluarkan ASI dengan pompa atau manual dengan tangan bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi
  • Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air hangat
  • Lakukan pengurutan mulai dari puting kearah pangkal.

Saluran ASI tersumbat

Cara mengatasinya:

  • Kelurakan ASI dengan tangan/pompa
  • Kompres air hangat sebelum menyusui, kompres air dingin setelah menyusui

Radang payudara

Terjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan. Tanda-tandanya adalah: Kulit payudara tampak lebih merah Payudara mengeras Nyeri dan berbenjol-benjol

Cara mengatasinya:

  • Tetap menyusui bayi
  • Bila disrtai demam dan nyeri dapat diberi obat penurun demam dan menghilangkan rasa nyeri
  • Bila belum berhasil segera rujuk ke Puskesmas
  • Lakukan perawatan payudara secara baik dan teratur.

Payudara abses

Abses pada payudara disebabkan karena radang payudara. Untuk sementara payudara yang abses tidak dipakai untuk menyusui. Rujuk ke Puskesmas. Setalah sembuh bayi dapat menyusui kembali.

Produksi ASI kurang

  • Ibu perlu menjaga ketenangan pikiran
  • Cukup istirahat dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya Makanan ibu cukup bergizi
  • Tingkatkan frekuensi menghisap/menyusui

Bingung puting

Bila ibu bekerja atau karena sesuatu hal bayi terpaksa diberikan susu buatan, berikan dengan sendok, jangan dengan dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan dengan puting ibu. Ini untuk menghindari agar bayi tidak bingung puting.

Mempertahankan dan mempertinggi produksi ASI.

  • Merawat payudara dan senam payudara.
  • Memperhatikan makanan ibu menyusui.
  • Ibu menyusui makan lebih banyak dari biasanya dan minum 6-8 gelas sehari.
  • Banyak istirahat.
  • Menjaga ketenangan pikiran dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
  • Teruskan menyusui. Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI.

Relaktasi

Apabila menyusui terhenti untuk sementara karena sesuatu sebab dan ibu ingin menyusui lagi, maka caranya adalah dengan memberikan kesempatan pada bayi menghisap payudara 8-10 kali sehari, tiap kali selama 15 menit. Apabila puting menjadi nyeri atau lecet, teruskan pemberian ASI tetapi waktunya lebih pendek, yaitu 2-3 menit tiap kali. Kalau ASI belum keluar, beri susu formula pengganti ASI sebagai tambahan. Rata-rata ASI diproduksi lagi setelah 1-2 minggu.

Thursday, September 11, 2008

Akhirnya datang juga... It's our baby boy

Setelah kurang lebih 42 minggu menunggu, akhirnya bayi yang sudah lama kita berdua tunggu-tunggu keluar juga. Yang selama ini kita selalu lihat dia 'break dance' di dalam perut Dian, sekarang akhirnya kita bisa liat dia di luar.

Kronologis kelahirnya cukup lama.. Kalau Irsan coba cerita secara singkat, kurang lebih seperti ini.
  • Tanggal 8 September 2008, sekitar jam 11 siang, Dian dan Mama dateng ke RS MMC, Kuningan. Untuk mendaftarkan diri untuk persalinan. Karena sudah 42 minggu Dian belum mules-mules juga, jadi akan dicoba metode induksi (induction (birth) - wikipedia) untuk merangsang kontraksi rahim. Metode yang digunakan adalah dengan balon. Setelah pake balon... Langsung Dian mules-mules.
  • Masih tanggal 8 September 2008, sekitar jam 6-7 malam, kontraksi dian sudah cukup teratur.. sekitar 3-4 menit sekali. Tapi kata suster, kontraksi dian belum cukup kuat.
  • Sekitar jam 9-10 malam, denyut jantung bayi cenderung cepat.. sekitar 160-170 bpm, dimana range normal menurut susternya adalah 140-150 bpm. Jadi Dian diberikan supply oksigen agar denyut jantung bayi kembali normal.
  • Tanggal 9 September 2008 jam 1 pagi, suster memberi tahu kalau sebaiknya hanya satu orang yang menunggui Dian, jadi mama Dian ingin menunggui Dian, dan Irsan kembali ke apartemen untuk kembali ke Rumah Sakit MMC pada pagi harinya.
  • Setelah solat subuh, sekitar jam 6.00 pagi, Irsan buru-buru kembali ke RS karena mendengar kabar jika balon telah dilepas dan Dian sudah bukaan 4-5.
  • Sekitar jam 7-8 pagi, dokter Eka Putra sudah datang, memeriksa keadaan Dian dan memutuskan untuk memulai induksi lewat infus, tujuannya agar kontraksi dian semakin cepat dan pembukaan segera komplit.
  • Jam 12 siang.. Dian sudah mulai kesulitan untuk makan siang dikarenakan kontraksi yang makin sering dan makin kuat.
  • Kurang lebih jam 2.00 - 2.30, ketuban Dian sudah pecah. Jika dalam jangka waktu 24 jam setelah ketuban pecah, Dian belum melahirkan, maka kemungkinan Dian akan dioperasi. Setelah diperiksa, ternyata Dian sudah bukaan 7.
  • Sekitar jam 3an, Dian semakin tidak kuat menahan kontraksi. Irsan hanya bisa duduk setia di samping Dian, memberi semangat dan mengingatkan Dian untuk selalu mengatur nafasnya agar tidak mengeden sebelum bukaannya sempurna. Sedihh.. karena mungkin memang sakit sekali, jadi Dian kadang berteriak. Jika Dian berteriak, suster semakin khawatir karena takut jalan keluar bayi akan bengkak karena bayi ingin keluar sebelum waktunya. Jika bengkak, ini pun akan menyulitkan proses persalinan Dian nanti.
  • Jam 3.30 - 3.45, Dian semakin tidak tahan.. sering berteriak.. sehingga suster pun datang untuk memeriksa Dian, ternyata Dian sudah bukaan 9, dan suster memutuskan jika sudah saatnya Dian untuk melahirkan. Dokter Eka Putra pun segera diberi tahu. Dian segera dipindahkan ke ruangan bersalin.
  • Suster melakukan persiapan ruangan bersalin sembari menunggu Dokter Eka Putra datang. Irsan masuk ke ruangan bersalin dan berdiri di samping Dian untuk selalu mengingatkan agar Dian bernafas normal agar tidak mengeden sebelum waktunya dan senantiasa memberika semangat kepada Dian.
  • Dokter datang, dan berkata "Wah, ini sih tinggal ngeden aja." Terlihat senyum di wajah Dian karena memang Dian ingin mengenden dari tadi. Suster semakin sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Kasurnya.. Obat2annya.. Teh hangat juga ngga lupa disiapkan untuk Dian..
  • 9 September 2008, jam 4.03 sore, dengan tiga kali ngeden.. keluarlah our Baby boy untuk pertama kalinya ke dunia. Irsan yang sejak tadi berdiri di samping Dian tidak kuasa untuk berkata-kata dan hanya mampu mengeluarkan air mata bahagia dan terharu (cieee.. bahasanya).
Setelah bayi keluar, lalu ari-ari dipotong oleh dokter, bayi dibersihkan, kemudian Dian meminta suster untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sembari Dokter Eka Putra membersihkan rahim Dian dari sisa-sisa jaringan, walau sang bayi mencoba bergerak-gerak menuju puting susu ibunya, tetapi dia tidak berhasil menemukan puting Dian. Setelah kurang lebih 30 menit, bayi diangkat dari dada Dian karena khawatir bayinya kedinginan.

Kurang lebih seperti itu kronologisnya.. dari jam 11 siang sampai jam 4 sore keesokan harinya, jadi kurang lebih 29 jam proses kelahiran putra pertama kami. Lahir dengan berat 2,9 kilogram dan panjang 48cm.

Alhamdulillah.. semoga engkau menjadi anak sholeh, sehat, pintar, berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi agama dan banyak orang. Amiin...

Wednesday, September 3, 2008

Menghitung Hari...

First thing first...
I just wanna say, "Luv you hun..."
(dedicated buat suami tercinta, yg udh repot" ngebikinin blog ini, walopun ga prnh ditengokin apalagi diupdate ama empunya blog, hehehe...)

Sudah hampir 2 minggu Dian ga kerja.
Ceritanya siy karena udh ngambil maternity leave.
Tp ya kok yg ditunggu-tunggu belum lahir juga yah???
Jadi mulai agak" bosen niy ga ada kerjaan di apartement.
Untungnya mama sudah mulai menemani sejak seminggu yg lalu.

Klo dihitung berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) siy akan didapat rumusan HPL (Hari Perkiraan Lahir) sbb:
HPL = (Tanggal + 7) (Bulan - 3) (Tahun + 1)

Nah, sbnrnya siy Dian ga begitu inget kapan periode haid yg terakhir, tp klo boleh dikira" mgkn siy sekitar tanggal 19 November 2007. Jadi klo kita masukkan tanggal tsb ke dalam rumusan di atas, maka didapatlah HPL = 26 Agustus 2008.

Skrg udh tgl 3 September 2008, dan baby boy juga blm menunjukkan tanda" mo melihat dunia luar. Dian terakhir kontrol ke dokter obgin wkt tgl 26 Agustus 2008, beliau bilang siy ditungguin aja dulu seminggu lagi (which is tgl 2 September 2008 kmaren), klo blm mo keluar jg mau ga mau hrs diinduksi de.

Denger" soal induksi, Dian jadi rada" ciut niy nyalinya... Emang siy blm prnh ngerasain tp kok org" di sekeliling Dian (termasuk seorang teman yg berprofesi sbg dokter) bilang klo diinduksi itu bakal sakit banget. Tp sebagian lagi, termasuk mama, bilang klo diinduksi itu cuma diinfus kok, buat ngerangsang rahimnya kontraksi. Terlepas dr pendapat siapa yg lebih benar, kenyataan mengenai induksi itu menjadi agak "menyeramkan"... :( (maklum..lahiran anak pertama, walopun udh baca berbagai macam buku dan majalah, tp tetep aja oon.. ga tau gmana rasanya kontraksi, bingung dgn cara mengejan yg benar, dan hal" lain seputar persalinan)

Jadi.. keputusannya gmana dong??? Setelah berdiskusi dgn Irsan, kita b'2 setuju buat nungguin niy baby boy keluar secara alami ampe tgl 4 September 2008 besok (secara alami tp kok dikasih tenggat waktu?!! ;p). Ceritanya siy biar ntar ultahnya bisa barengan Aunty Iin.. (tp klo tnyt ga baby boy nya blm keluar juga, maap ya Ien..) Nah.. klo blm mo keluar jg.. br de Dian mau masuk RS buat diinduksi.. hiks.. (mudah"an kmu udh keluar sblm tenggat waktu berakhir ya baby boy... -b'doa dgn penuh harap-)

Mohon doa restu yaaa..... ^^

Monday, August 18, 2008

2 Weeks to Go!!

Sekarang usia kehamilan Dian sudah 38 minggu. Jika menghitung secara normal, atau 40 minggu, maka kurang lebih 2 minggu lagi. Waaa... deg-deg-an... Semoga saja semua lancar sesuai rencana.

Can't hardly wait to see my Baby Boy..!!!

Wednesday, April 9, 2008

Dia cerewet, tapi masih saja aku kembali ke ketiaknya!


-Mother - that was the bank where we deposited all our hurts and worries-


Gak tau kenapa tiba2 kepikiran ama si ibu.


Lagi? iya yaa.. It's my second post about her, anyway... gak salah kan? :p


Belakangan suka kepikiran sama pacar yang satu ini. Satu2nya orang yang paling empuk kalo dipeluk... wuu.. apalagi kalo tiduran dipahanya.. hahaha. :))


She is... Yes She is.. The best friend ever.
She is anyone.
Biasanya itu yang gw tulis kalo ada orang yang tanya pendapat ttg ibu kita sendiri.


Bagi gw, ibu itu bisa jadi kotak sampah, baik sampah bersih sampe sampah kotor.
Mo marah2, mo lompat kesenengan, larinya bisa ke dia. :p


Ah, mungkin tiba2 teringat ibu, karena tersentil dari kata2 ibu kemaren pas di telpon :
" Jangan lupain Ibu ya ien??"
"wahh.. bu emangnya gimana caranya lupa ama ibu,,boleh juga tuh :P "
"Haha.. kalo kamu lupa ama ibu, kamu gak iduplah ya di sana, gak ada duit dari ibu. haha "


Ketawa garing, lepas.. menertawakan sesuatu yang kalo terjadi.. wahh sedih banget... gak tau mo jadi apa.
Sempet terlintas di pikiran gw, ahh... kayaknya lebih baik gw meninggal duluan dari si ibu, jadi gak perlu ngebayangin gimana kalo gak ada ibu.


Satu hal yang baru gw sadari, ibu pun seorang wanita. Kuat memang, tapi terkadang dia rapuh.


Dulu waktu gw kecil. Gw gak pernah ngeliat ibu nangis. Satu hal yang di pikiran gw saat itu. Ahh nyokap gw emang batak sejati, orangnya keras, orangnya logis, gak ada melankolis2nya, semuanya pasti dan cerdik.


Tapi setelah besar, gw baru sdar. Ternyata gak juga. Mungkin sangking sayangnya ama anak2nya yang kurang ajar ini *hehehe* jadi dia gak mau, ngajarin anak2nya cengeng.


Titik baliknya waktu kakak gw yang pertama merit. Gw mendapati nyokap gw sedihnya minta ampun.. *shitt.. gw pun sedih inget2nya*. Kakak mungkin gak tau dan gak ngerasa, di balik ke-stress-an si ibu, ibu juga ada rasa ketakutan, satu kegelisahan, kehilangan anak pertamanya. :) Kadang gw suka ngedapetin si ibu nitikin air mata kalo inget si kakak mo nikah.

Sedih2 seneng kali ya namanya. Di satu sisi, dia lega, satu anaknya selese dia gedein satu sisi lagi dia masih pengen meluk kakak di bawah ketiaknya *which is gak mungkin banget badan,, 1 kuintal gitu.. :P *.

Padahal ketakutan itu cuma parno semata. Toh si kak ichan makin subur aja ama mbak dian.. haha :)) . Dan semua ternyata berjalan dengan baik.



Dari kejadian itu gw mikir juga.
Dahulu : I really wanna be married in young age. 21 ? 22? gak masalah. Tapi itu pikiran hanya buat gw. Anak perempuan yang kebanyakan nonton ama baca novel cinta, trus dari kecil terobsesi sama cinderella, yahh siapa yang gak mau nikah, married, or whatever. Ketemu pangeran tampan berkuda putih.. dann.. ahh.. sudahlah.. :p


Tapi semakin gw gede, gw melihat, ahh... banyak hal yang gw lewatin begitu saja. Salah satunya saat2 sama si ibu yang sebenernya kadang2 bawel juga, tapi lucu :) pelawak sepanjang masa hihihi.

Yang namanya anak SMP, kerjanya berantem ama si ibu, ibu marah, dikit2.. "Aahhh.. ibu nihh.. " --> misuh2 gak jelas.. :p. Setelah jauh.. Ahh Shitt.. knapa dulu gw kayak gitu yaa? She is just a human, marah2 kalo rumah berantakan, padahal baruu aja dia beresin tuh rumah, wajar banget kan? *errr ok kalo yang satu ini gw masih susah, hihi susah euy beresin rumah :p *


Dan akhirnya gw berpikir, mungkin nanti aja kali ya. Gw belum puas maen2 sama si ibu. Kebanyakan berantem, ato dimarah2in ama ibu pas SMP-SMA. Mungkin saatnya sekrang gw nikmatin masa2 lelucuan sama si ibu. Because, who knows within these 10 years, I will be someone's wife? who knowss.. *btw gw thun ini 20 thun lhoo.. :P*


Dulu gw juga suka misuh2 sendiri, Ahhh.. knapa gw gak punya kakak perempuan. Pengen banget kayak temen2 yang bisa curhat2an, bisa centil2an, padahal.. ada satu kakak perempuan besar di rumah gw. Knapa gak gw pake sejak dulu ya? :p


Ibu itu ternyata lembut dan gak sekeras yang gw pikir. Di saat dia ada masalah, She really needs a hug. *hum.. just like me*

She can cry for something small.

She can laugh for something which is not really funny. haha

She can just stay cool, for something damn funny. "humm. maybe she wasn't in a good mood."

Hey, She is just a human.

But she is everyone for me.
She is My mom,
She is my best friend,
And sometimes she is my enemy. :s


Kurang lebih 5 bulan lagi, another mom bakal muncul =).
Mungkin nanti saatnya, 20 tahun lagi, seorang anak nulis di blognya ttg dia. Who knows?


Mungkin juga, nantinya anak itu bakal melalui tahap yang sama.
Membenci ibunya karena cerewet, tapi tetap saja kembali lagi ketiaknya.
Lalu sadar, dan menyesal karena melwati waktu2 itu begitu saja.


Tapi satu kepastian, ibu 'wannabe' itu rasa sayangnya tidak akan pernah berubah ke anaknya.
Baik anaknya umur 0 thun, 10 thun, 17 thun, ato 20 tahun, bahkan saat mungkin anaknya sudah menikah nanti.
Dan mungkin gw bakal melihat kegelisahan yang sama, saat ibu 'wannabe' itu nanti akan melepas anaknya untuk menikah.. sekali lagi.. who knowss.



Dan mungkin anaknya.. baru sadar untk sayang sama ibunya, di umur hampir 20 tahun. Mungkin. Semoga saja lebih cepat.


Ahh ibu kalo aja ibu suka baca blog.
Ahh. jangan dehh.. pasti muka gw merah padam kayak merahnya pemadam kebakaran kalo tau ibu baca. :p


Buat sang 'ibu wannabe'.
Semoga nanti mendapat anak yang lebih baek dari kite2 yeee..
*kite ==> refer to irsan,iman,ien :p*




Thursday, April 3, 2008

Cek rutin kehamilan ke-3

Capek pake bahasa Inggris, sekarang pengen nulis dengan Bahasa Indonesia aja lah. Hehehe...

Kamis, 13 Maret 2008, kita berdua kembali menemui Dr. Budianto Barnas. Ini cek rutin ke-3 kita. Sebelum ketemu dengan dokter, kita berdua sudah dikagetkan dengan turunnya berat badan dian. Kurang lebih sekitar 3-4 kiloan (Ga inget secara pasti). Walah!! Kok bisa? Padahal selama ini Dian makannya lancar kok. Semua dimakan. Setahu Irsan sih Dian ga pernah muntah-muntah. Ya.. walau harap maklum, karena kita berdua kost, jadi mungkin gizinya ga sebagus klo kita tinggal di rumah sendiri atau rumah orang tua yg selalu dimasakin orang tua atau pembantu. Tapi kita selalu berusaha lah..

Kembali lagi ke hasil timbangan yang turun, kita berdua jadi bimbang.. ada apa ya? Semoga tidak terjadi apa-apa dengan bayi kita.

Kita menunggu lumayan agak lama, karena kita berdua datang jauh sebelum pak dokter dateng. Karena kita berpikiran bahwa di rumah sakit ini selalu ramai, dan kalau telat bakal dapet nomer belakang. Tapi ternyata kita baru tahu kalau hari Kamis itu tidak seramai hari Sabtu.

Sekitar jam 7 kurang 15, kita dipanggil masuk. Pak dokter langsung baca hasil timbangan Dian. Komentar dia agak melegakan hati gw yang sejak tadi bimbang. Dokternya bilang klo timbangan yg kita gunakan itu baru beberapa hari yang lalu dikalibrasi ulang. Jadi ada kemungkinan penurunan dari hasil timbangan yang lalu. Karena selisihnya hanya sedikit, dan asalkan Dian tidak punya masalah dengan makan, penurunan ini jangan terlalu dipikirkan. Syukurlah..

Lalu Dian disuruh berbaring di kasur. Dokter akan memulai cek bayi dengan USG. Agak berbeda dengan 2 cek rutin sebelumnya, kali ini dokter menggunakan sejenis microphone yang ditempelkannya ke perut Dian. Lalu... ada suara dug.. dug.. dug.. Bagi yang suka dugem, maaf ini bukan suara bass di club night. Hehehe... Ini suara jantung buah hati kita. Detakan jantungnya sangat cepat relatif dengan detak jantung kita. Dan kata dokter, ini normal.

Lalu cek USG. Mengejutkan!! Kali ini kita bisa lihat gerakan bayi. Terlihat di layar, kepala dan kedua tangannya. Waaa... Perasaan ini rasanya gimana gitu.. Haru dan bahagia jadi satu. Hehehe..

Prosedur standar dokter berikutnya, dia mengestimasi usia dari kandungan. Kali ini dia menggunakan besar kepala untuk estimasi dia. Pada tanggal itu, dia mengestimasikan usia kandungan sudah 13 minggu. Ngga terasa...

Selesai di-USG. Dian diberikan multivitamin dan suplemen untuk 1 bulan. Lalu kita berpamitan dan akan kembali untuk cek rutin berikutnya 1 bulan kemudian.

Wednesday, March 12, 2008

2 Happy Mothers wanna-be...

About two weeks ago, Sunday, 2 March 2008 to be exact, Tante Mimin invited us to come to her house in Cibubur. They held some BBQ party, which recently we know that the party is Birthday party for Om Ipul. Hehehe.. Thank god we bought one chocolate cake at The Harvest before we going there.

And we also just know that my cousin (Ayang) also pregnant and expecting a baby. She said that she already 16 weeks pregnant at that time. So, she maybe will have baby first before us.

Mentari Mayangsari Nasution or Ayang, is my cousin which born in the same year. Ayang was born at June 1982 and me on November 1982. Our parents said that when we are little, maybe 1 or 2 years old, we playing together. Then they also said, even Ayang older than me, she always scare of me. Because I am a man and bigger than her. I can push her easily away if she take my toys. Hehehe...

We also married at same year. I was married with Dian at June 2007 and Ayang with Bagus at September 2007. We have not plan to married in the same year, but that happen just like that. Hahaha.. Now, we may be have a baby in the same year. Hehehe..

Thursday, February 28, 2008

Yipeeee...!! 8 weeks pregnancy...

I took this photo before we go to doctor for Dian’s second consultation at early February 2008. Like I said before, the first consultation, doctor said that he cannot see anything from his device to confirm her pregnancy. But this time, the next 4 weeks we come back to the same doctor, hoping that we could see anything from his ultrasonography.

And…yeah, we can see some little round shape from the monitor. I forgot what doctor said about it name.. Hmm.. embrioblas?? Not so sure.. And then, the doctor can estimate how old the baby is from the length/diameter of this round shape. At that time (2 February 2008), he estimated that the baby is already about 7 weeks and 6 days old.

After that the doctor gave some vitamin to Dian and said that in this early stage of pregnancy, she must take rest a lot. He said like that because at this stage, the first trimester, the probability of miscarriage is biggest than other trimester.

Wow!! We both are so happy to after we hear this news. As soon we finish the doctor consultation, I quickly send short message to both of our parents. As expected, they both very glad when they hear about this happy news. Hehehe.., maybe because this baby will be their first grandchild. And for myself, I’m happy and little worried in the same time. Hehehe.. We plan to come back to doctor next month to see how much he/she grow. Can’t hardly wait..!!

Pregnancy Test

Today, we want to go doctor to check Dian’s pregnancy. What? Is Dian pregnant? We think so. She’s already late more than one month from her menstruation schedule. Before we decide to check with the doctor, we already bought and try two test packs. Hehehe..

First test pack we bought at Bandung at one night in the end of December 2007. Because this is the first time we bought it, so we buy kind of test pack that looks like box (expensive one!! Hahaha.. cheapskate!!) Funny thing is after we bought it we both don’t really know how to use it because they write manuals and description in f**king Japanese language. Hahaha.. But from the picture, Dian could figure out how to use it. Then she tried the test pack tomorrow in early morning. But sadly, the test pack show negative result.

Second test pack we bought end of January 2008. Because we curious and eager to know whether Dian is pregnant or not. This time, learn from past experience, we bought different type of test pack, cheaper type (but still Rp 20.000 thought). The commercial name is Sensitif. After Dian tried this test pack, we could see two strips there, but the second strip is nearly difficult to see. So, still we cannot get any confirmation about Dian’s pregnancy after this two test packs. Then, we decided to see doctor, so we can get better (and correct) confirmation about whether Dian is pregnant or not.

Then we decided to go to Bunda Hospital at Teuku Cik Ditiro, Menteng. We choose this hospital because the place is not too far from where we stay right now. Saturday afternoon, 12 January 2008, we ready to see the doctor. The doctor name is Dr Budianto Barnas. This is first time for us to see doctor and talk about pregnancy. Hahaha… really!! Fever is the most cases I have previously when I meet doctor. If you try using your logic, why you have to see doctor this time if you don’t sick? Hehehe… Nobody said hat pregnancy is kind of sick, right?

Back to the topic! Then the doctor tried to check whether Dian is pregnant or not. He is using ultrasonography to see anything (or anyone) inside Dian’s belly. He moving his transducer around Dian’s belly, but unfortunately he could not find any sign of pregnancy now. He said maybe because the age of baby is too young. He offering alternative way to check it by using stick transducer that he has to put it through from Dian genital. Uppss.. Yup! That’s right.. But, Dian is not comfortable with this method and we decided to wait couple of weeks to see if anything happen.

So, even though we cannot see anything, the doctor still said Dian have probability of pregnant. He gave Dian vitamin and asked her to not to work too heavy and don’t forget to take a rest. Okay ..Then, nothing we can do now unless waiting for couple more weeks and come back here to have next consultation.

Tuesday, February 19, 2008

Hello World

First posting in this blog.. HELLO WORLD.

I'll dedicated this blog to my wife, so I named the blog as "Cerita Tentang Dian" (Mmm.. Maybe we should change the title later on, but let me discuss with her first). So, what should I tell about her? Hmm... Actually the first thing across my mind is to tell about her pregnancy. Yup.. She is pregnant now (as I write this blog, she already about 10 weeks pregnant, as estimate by the doctor) and we expecting our first child.

After married for about 8 months, we come out with 'something' (I think 'someone' will be proper word. Hehehe...). Yeah.. It's kinda late, but this is because first six month of our married we mostly sleep in different room (hahaha..) as I must go to Singapore and only able to meet her fortnightly.

Sad? Not really, as I explain to my wife that we could save some money to buy our house. *i wish* But my assignment ended last December and I come back to work in Jakarta. Mmm.. maybe I have to go back to Jakarta first and then, like I said before, we could come out with someone. Hahaha...

Okay... Maybe I'll try to update this blog as I can with stories of her pregnancy or her daily life. I did invite her to author this blog as well. I know she don't have such luxury to write something else but her Financial Report, still I wish she could write something here.

Cheers,

Irsan ~Your lovely husband~