Google
DaisypathAnniversary Years Ticker Lilypie 1st Birthday Ticker

Monday, September 15, 2008

Petunjuk Praktis Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif

Bayi hanya diberikan ASI saja, langsung atau tidak langsung (diperas). Secara keseluruhan, pemberian ASI Eksklusif mencakup hal-hal sbb:

  • Hanya ASI sampai umur 4 bulan
  • Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
  • Tidak memberikan makanan pralakteal seperti air gula atau air tajin kepada bayi baru lahir
  • Menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand)
  • Berikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama, yang bernilai gizi tinggi) kepada bayi Menyusui sesering mungkin, termasuk pemberian ASI pada malam hari
  • Cairan lain yang dibolehkan hanya vitamin/mineral dan obat dalam bentuk drops atau sirup (WHO/Unicef, 1989).

Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)

Disamping ASI, bayi diberikan makanan lain berupa makanan padat atau setengah cair, termasuk susu. Definisi MP-ASI adalah makanan yang diberikan disamping ASI kepada bayi mulai usia 4 bulan untuk mencapai kecukupan gizinya.

Cara mengatasi permasalahan menyusui

Puting susu datar dan terpendam

Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan bantuan pompa susu.

Puting lecet adan nyeri

Hal ini disebabkan oleh karena posisi menyusui atau cara menghisap yang salah, puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui), dan hisapan bayi sangat kuat.

Cara mengatasinya:

  • Mulai menyusui pada puting yang tidak sakit
  • Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat
  • Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan bawah
  • Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol

Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.

  • Letakkan jari kelingking di sudut bawah
  • Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui
  • Biarkan puting kering sebelum memakai BH
  • Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
  • Usahakan bayi menghisap sampai kebagian hitam disekitar puting (aerola).

Payudara bengkak

Sekitar hari ke 3-4 payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri.

Cara mengatasinya:

  • Susuilah bayi sesuai kebutuhan
  • Susuilah bayi tanpa dijadwal sesuai kebutuhan
  • Keluarkan ASI dengan pompa atau manual dengan tangan bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi
  • Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air hangat
  • Lakukan pengurutan mulai dari puting kearah pangkal.

Saluran ASI tersumbat

Cara mengatasinya:

  • Kelurakan ASI dengan tangan/pompa
  • Kompres air hangat sebelum menyusui, kompres air dingin setelah menyusui

Radang payudara

Terjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan. Tanda-tandanya adalah: Kulit payudara tampak lebih merah Payudara mengeras Nyeri dan berbenjol-benjol

Cara mengatasinya:

  • Tetap menyusui bayi
  • Bila disrtai demam dan nyeri dapat diberi obat penurun demam dan menghilangkan rasa nyeri
  • Bila belum berhasil segera rujuk ke Puskesmas
  • Lakukan perawatan payudara secara baik dan teratur.

Payudara abses

Abses pada payudara disebabkan karena radang payudara. Untuk sementara payudara yang abses tidak dipakai untuk menyusui. Rujuk ke Puskesmas. Setalah sembuh bayi dapat menyusui kembali.

Produksi ASI kurang

  • Ibu perlu menjaga ketenangan pikiran
  • Cukup istirahat dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya Makanan ibu cukup bergizi
  • Tingkatkan frekuensi menghisap/menyusui

Bingung puting

Bila ibu bekerja atau karena sesuatu hal bayi terpaksa diberikan susu buatan, berikan dengan sendok, jangan dengan dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan dengan puting ibu. Ini untuk menghindari agar bayi tidak bingung puting.

Mempertahankan dan mempertinggi produksi ASI.

  • Merawat payudara dan senam payudara.
  • Memperhatikan makanan ibu menyusui.
  • Ibu menyusui makan lebih banyak dari biasanya dan minum 6-8 gelas sehari.
  • Banyak istirahat.
  • Menjaga ketenangan pikiran dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
  • Teruskan menyusui. Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI.

Relaktasi

Apabila menyusui terhenti untuk sementara karena sesuatu sebab dan ibu ingin menyusui lagi, maka caranya adalah dengan memberikan kesempatan pada bayi menghisap payudara 8-10 kali sehari, tiap kali selama 15 menit. Apabila puting menjadi nyeri atau lecet, teruskan pemberian ASI tetapi waktunya lebih pendek, yaitu 2-3 menit tiap kali. Kalau ASI belum keluar, beri susu formula pengganti ASI sebagai tambahan. Rata-rata ASI diproduksi lagi setelah 1-2 minggu.

Thursday, September 11, 2008

Akhirnya datang juga... It's our baby boy

Setelah kurang lebih 42 minggu menunggu, akhirnya bayi yang sudah lama kita berdua tunggu-tunggu keluar juga. Yang selama ini kita selalu lihat dia 'break dance' di dalam perut Dian, sekarang akhirnya kita bisa liat dia di luar.

Kronologis kelahirnya cukup lama.. Kalau Irsan coba cerita secara singkat, kurang lebih seperti ini.
  • Tanggal 8 September 2008, sekitar jam 11 siang, Dian dan Mama dateng ke RS MMC, Kuningan. Untuk mendaftarkan diri untuk persalinan. Karena sudah 42 minggu Dian belum mules-mules juga, jadi akan dicoba metode induksi (induction (birth) - wikipedia) untuk merangsang kontraksi rahim. Metode yang digunakan adalah dengan balon. Setelah pake balon... Langsung Dian mules-mules.
  • Masih tanggal 8 September 2008, sekitar jam 6-7 malam, kontraksi dian sudah cukup teratur.. sekitar 3-4 menit sekali. Tapi kata suster, kontraksi dian belum cukup kuat.
  • Sekitar jam 9-10 malam, denyut jantung bayi cenderung cepat.. sekitar 160-170 bpm, dimana range normal menurut susternya adalah 140-150 bpm. Jadi Dian diberikan supply oksigen agar denyut jantung bayi kembali normal.
  • Tanggal 9 September 2008 jam 1 pagi, suster memberi tahu kalau sebaiknya hanya satu orang yang menunggui Dian, jadi mama Dian ingin menunggui Dian, dan Irsan kembali ke apartemen untuk kembali ke Rumah Sakit MMC pada pagi harinya.
  • Setelah solat subuh, sekitar jam 6.00 pagi, Irsan buru-buru kembali ke RS karena mendengar kabar jika balon telah dilepas dan Dian sudah bukaan 4-5.
  • Sekitar jam 7-8 pagi, dokter Eka Putra sudah datang, memeriksa keadaan Dian dan memutuskan untuk memulai induksi lewat infus, tujuannya agar kontraksi dian semakin cepat dan pembukaan segera komplit.
  • Jam 12 siang.. Dian sudah mulai kesulitan untuk makan siang dikarenakan kontraksi yang makin sering dan makin kuat.
  • Kurang lebih jam 2.00 - 2.30, ketuban Dian sudah pecah. Jika dalam jangka waktu 24 jam setelah ketuban pecah, Dian belum melahirkan, maka kemungkinan Dian akan dioperasi. Setelah diperiksa, ternyata Dian sudah bukaan 7.
  • Sekitar jam 3an, Dian semakin tidak kuat menahan kontraksi. Irsan hanya bisa duduk setia di samping Dian, memberi semangat dan mengingatkan Dian untuk selalu mengatur nafasnya agar tidak mengeden sebelum bukaannya sempurna. Sedihh.. karena mungkin memang sakit sekali, jadi Dian kadang berteriak. Jika Dian berteriak, suster semakin khawatir karena takut jalan keluar bayi akan bengkak karena bayi ingin keluar sebelum waktunya. Jika bengkak, ini pun akan menyulitkan proses persalinan Dian nanti.
  • Jam 3.30 - 3.45, Dian semakin tidak tahan.. sering berteriak.. sehingga suster pun datang untuk memeriksa Dian, ternyata Dian sudah bukaan 9, dan suster memutuskan jika sudah saatnya Dian untuk melahirkan. Dokter Eka Putra pun segera diberi tahu. Dian segera dipindahkan ke ruangan bersalin.
  • Suster melakukan persiapan ruangan bersalin sembari menunggu Dokter Eka Putra datang. Irsan masuk ke ruangan bersalin dan berdiri di samping Dian untuk selalu mengingatkan agar Dian bernafas normal agar tidak mengeden sebelum waktunya dan senantiasa memberika semangat kepada Dian.
  • Dokter datang, dan berkata "Wah, ini sih tinggal ngeden aja." Terlihat senyum di wajah Dian karena memang Dian ingin mengenden dari tadi. Suster semakin sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Kasurnya.. Obat2annya.. Teh hangat juga ngga lupa disiapkan untuk Dian..
  • 9 September 2008, jam 4.03 sore, dengan tiga kali ngeden.. keluarlah our Baby boy untuk pertama kalinya ke dunia. Irsan yang sejak tadi berdiri di samping Dian tidak kuasa untuk berkata-kata dan hanya mampu mengeluarkan air mata bahagia dan terharu (cieee.. bahasanya).
Setelah bayi keluar, lalu ari-ari dipotong oleh dokter, bayi dibersihkan, kemudian Dian meminta suster untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sembari Dokter Eka Putra membersihkan rahim Dian dari sisa-sisa jaringan, walau sang bayi mencoba bergerak-gerak menuju puting susu ibunya, tetapi dia tidak berhasil menemukan puting Dian. Setelah kurang lebih 30 menit, bayi diangkat dari dada Dian karena khawatir bayinya kedinginan.

Kurang lebih seperti itu kronologisnya.. dari jam 11 siang sampai jam 4 sore keesokan harinya, jadi kurang lebih 29 jam proses kelahiran putra pertama kami. Lahir dengan berat 2,9 kilogram dan panjang 48cm.

Alhamdulillah.. semoga engkau menjadi anak sholeh, sehat, pintar, berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi agama dan banyak orang. Amiin...

Wednesday, September 3, 2008

Menghitung Hari...

First thing first...
I just wanna say, "Luv you hun..."
(dedicated buat suami tercinta, yg udh repot" ngebikinin blog ini, walopun ga prnh ditengokin apalagi diupdate ama empunya blog, hehehe...)

Sudah hampir 2 minggu Dian ga kerja.
Ceritanya siy karena udh ngambil maternity leave.
Tp ya kok yg ditunggu-tunggu belum lahir juga yah???
Jadi mulai agak" bosen niy ga ada kerjaan di apartement.
Untungnya mama sudah mulai menemani sejak seminggu yg lalu.

Klo dihitung berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) siy akan didapat rumusan HPL (Hari Perkiraan Lahir) sbb:
HPL = (Tanggal + 7) (Bulan - 3) (Tahun + 1)

Nah, sbnrnya siy Dian ga begitu inget kapan periode haid yg terakhir, tp klo boleh dikira" mgkn siy sekitar tanggal 19 November 2007. Jadi klo kita masukkan tanggal tsb ke dalam rumusan di atas, maka didapatlah HPL = 26 Agustus 2008.

Skrg udh tgl 3 September 2008, dan baby boy juga blm menunjukkan tanda" mo melihat dunia luar. Dian terakhir kontrol ke dokter obgin wkt tgl 26 Agustus 2008, beliau bilang siy ditungguin aja dulu seminggu lagi (which is tgl 2 September 2008 kmaren), klo blm mo keluar jg mau ga mau hrs diinduksi de.

Denger" soal induksi, Dian jadi rada" ciut niy nyalinya... Emang siy blm prnh ngerasain tp kok org" di sekeliling Dian (termasuk seorang teman yg berprofesi sbg dokter) bilang klo diinduksi itu bakal sakit banget. Tp sebagian lagi, termasuk mama, bilang klo diinduksi itu cuma diinfus kok, buat ngerangsang rahimnya kontraksi. Terlepas dr pendapat siapa yg lebih benar, kenyataan mengenai induksi itu menjadi agak "menyeramkan"... :( (maklum..lahiran anak pertama, walopun udh baca berbagai macam buku dan majalah, tp tetep aja oon.. ga tau gmana rasanya kontraksi, bingung dgn cara mengejan yg benar, dan hal" lain seputar persalinan)

Jadi.. keputusannya gmana dong??? Setelah berdiskusi dgn Irsan, kita b'2 setuju buat nungguin niy baby boy keluar secara alami ampe tgl 4 September 2008 besok (secara alami tp kok dikasih tenggat waktu?!! ;p). Ceritanya siy biar ntar ultahnya bisa barengan Aunty Iin.. (tp klo tnyt ga baby boy nya blm keluar juga, maap ya Ien..) Nah.. klo blm mo keluar jg.. br de Dian mau masuk RS buat diinduksi.. hiks.. (mudah"an kmu udh keluar sblm tenggat waktu berakhir ya baby boy... -b'doa dgn penuh harap-)

Mohon doa restu yaaa..... ^^